Senin, 09 November 2009

Hari Pahlawan

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur.



Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia

Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan perjanjian Kalidjati. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.




Insiden di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya



Setelah munculnya maklumat pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh Indonesia, gerakan pengibaran bendera makin meluas ke segenap pelosok kota.

Di berbagai tempat strategis dan tempat-tempat lainnya, susul menyusul bendera dikibarkan. Antara lain di teras atas Gedung Kantor Karesidenan (kantor Syucokan, gedung Gubernuran sekarang, Jl Pahlawan) yang terletak di muka gedung Kempeitai (sekarang Tugu Pahlawan), di atas gedung Internatio, disusul barisan pemuda dari segala penjuru Surabaya yang membawa bendera merah putih datang ke Tambaksari (lapangan Gelora 10 November) untuk menghadiri rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Barisan Pemuda Surabaya.

Saat itu lapangan Tambaksari penuh lambaian bendera merah putih, disertai pekik 'Merdeka' mendengung di angkasa. Walaupun pihak Kempeitai melarang diadakannya rapat tersebut, namun mereka tidak berdaya menghadapi massa rakyat yang semangatnya tengah menggelora itu. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru/Hotel Yamato atau Oranje Hotel, Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.

Mula-mula Jepang dan Indo-Belanda yang sudah keluar dari interniran menyusun suatu organisasi, Komite Kontak Sosial, yang mendapat bantuan penuh dari Jepang. Terbentuknya komite ini disponsori oleh Palang Merah Internasional (Intercross). Namun, berlindung dibalik Intercross mereka melakukan kegiatan politik. Mereka mencoba mengambil alih gudang-gudang dan beberapa tempat telah mereka duduki, seperti Hotel Yamato. Pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari Allied Command (utusan Sekutu) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.


Karena kedudukannya merasa kuat, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada sore hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan hari ketika pemuda Surabaya melihatnya, seketika meledak amarahnya. Mereka menganggap Belanda mau menancapkan kekuasannya kembali di negeri Indonesia, dan dianggap melecehkan gerakan pengibaran bendera yang sedang berlangsung di Surabaya.

Begitu kabar tersebut tersebar di seluruh kota Surabaya, sebentar saja Jl. Tunjungan dibanjiri oleh rakyat, mulai dari pelajar berumur belasan tahun hingga pemuda dewasa, semua siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Massa terus mengalir hingga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa dengan luapan amarah. Agak ke belakang halaman hotel, beberapa tentara Jepang tampak berjaga-jaga. Situasi saat itu menjadi sangat eksplosif.

Tak lama kemudian Residen Sudirman datang. Kedatangan pejuang dan diplomat ulung yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, menyibak kerumunan massa lalu masuk ke hotel. Ia ingin berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawan. Dalam perundingan itu Sudirman meminta agar bendera Triwarna segera diturunkan.

Ploegman menolak, bahkan dengan kasar mengancam, "Tentara Sekutu telah menang perang, dan karena Belanda adalah anggota Sekutu, maka sekarang Pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali pemerintahan Hindia Belanda. Republik Indonesia? Itu tidak kami akui." Sambil mengangkat revolver, Ploegman memaksa Sudirman untuk segera pergi dan membiarkan bendera Belanda tetap berkibar.

Melihat gelagat tidak menguntungkan itu, pemuda Sidik dan Hariyono yang mendampingi Sudirman mengambil langkah taktis. Sidik menendang revolver dari tangan Ploegman. Revolver itu terpental dan meletus tanpa mengenai siapapun. Hariyono segera membawa Sudirman ke luar, sementara Sidik terus bergulat dengan Ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Beberapa tentara Belanda menyerobot masuk karena mendengar letusan pistol, dan sambil menghunus pedang panjang lalu disabetkan ke arah Sidik. Sidik pun tersungkur.

Di luar hotel, para pemuda yang mengetahui kejadian itu langsung merangsek masuk ke hotel dan terjadilah perkelahian di ruang muka hotel. Sebagian yang lain, berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Sudirman turut terlibat dalam pemanjatan tiang bendera. Akhirnya ia bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Massa rakyat menyambut keberhasilan pengibaran bendera merah putih itu dengan pekik "Merdeka" berulang kali, sebagai tanda kemenangan, kehormatan dan kedaulatan negara RI.


Kematian Brigadir Jenderal Mallaby
Mobil Brigadir Jenderal Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio



Setelah diadakannya gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Tetapi walau begitu tetap saja terjadi keributan antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945. Mobil Buick yang sedang ditumpangi Brigjen Mallaby dicegat oleh sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Karena terjadi salah paham, maka terjadilah tembak menembak yang akhirnya membuat mobil jenderal Inggris itu meledak terkena tembakan. Mobil itu pun hangus.

Ultimatum 10 November 1945

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri , dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk.


Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30.000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.

Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.

Namun di luar dugaan, ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari kalangan ulama' serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) juga ada pelopor muda seperti Bung Tomo dan lainnya. Sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.

Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.


sooo.. mari kita berjuang demi indonesia..
dan mari kita kenang hari pahlawan besok tanggal 10 november..
kita kenang seluruh jasa para pahlawan negara..
dan karena mereka lah, kita berdiri tegak di sebuah negeri indonesia...

I Love Indonesia
Maju Terus NegeriKu...
sumber : kaskus

Minggu, 08 November 2009

Ketua RW.04 yang baru

Selamat atas terpilihnya pa Fajar dari blok N ,semoga engkau mendengar aspirasi kami.

Kamis, 05 November 2009

PEMILIHAN RW.04 BUKIT GADING BALARAJA

Ingat tanggal 8 Nopember 2009 pemilihan RW
dengar tuntutan kami sebagai warga rw.4
1. sampah harus tidak ada di bukit gading balaraja
2.buat ktp masal
3.pdam harus ada

Selasa, 27 Oktober 2009

SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda versi original


Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.



Senin, 24 Agustus 2009

17an perdana RT.13


Ini adalah pertandingan perdana RT.13 dalam memeriah HUT RI ke.64

Selasa, 14 Juli 2009

Hari Pertama masuk TK


Gembira benar melihat anak ku masuk TK ,bangun pagi-pagi lalu mandi ,hari masuk TK

Senin, 13 Juli 2009

Pasar Malam


Anaku paling suka naik kereta-keretaan

Pertandingan antar RT part2


FUTSAL
Dan untuk ke esok harinya yaitu pada tanggal 12 Juli 2009 Team Futsal Putra dan Putri , mengingat kami belum punya team yang baik ,jadi kami menurunkan apa adanya ,dan untuk di pertandingan ini kami mengakui keunggulan RT yang lain yaitu RT.04 , untuk skor putra kami 3 - 1 untuk putri 1 - 0. Mungkin di tahun depan kami akan berjuang lagi.

Bravo RT.13
Lanjutkan

Pertandingan antar RT part1

Tenis Meja
Untuk pertama kali RT.13 mengikuti pertandingan antar RT untuk memperingati hari kemerdekaan RI ,acara pertandingan tanggal 11 Juli 2009 kebetulan untuk pertandingan pertama
kami mendapat jatah Tenis meja ,dari RT kami menurunkan pemain andalan kami yaitu bapak Handoyo ,tak salah kami menurunkan bapak handoyo skornya adalah 2 - 1 untuk kemenangan RT.13 dan untuk ganda RT.13 menang telak 2 - 0.

Bravo RT.13
Lanjutan

Nasi Kuning


berapa hari yang lalu ,istriku membuatkan aku nasi kuning untuk ucapkan ulang tahun , oh ya umurku sekarang bertambah atau berkurang ,ya udah untuk istri tersayang terima kasih untuk nasi kuningnya.

Kamis, 07 Mei 2009

PEMBUATAN LANGGAR / MUSHOLA


Mungkin ini baru awal ,rencana pembangunan Langgar / mushola kenapa di sebut langgar ,mungkin karena di buat dari bambu, karena belum ada perundingan dengan warga, tapi bagi para donatur jika bersedia mohon bantuan dananya

PEMBUATAN LAPANGAN VOLI


Keinginan warga RT.13 Perum BUKIT GADING BALARAJA untuk bermain voli ,oleh karena itu maka dua minggu yang lalu warga bergotong royong membuat lapangan



Ultah Aal


Tak terasa anakku sudah berumur 4 tahun
Nak jadilah engkau anak yang berbakti kepada ORTU berguna bagi NKRI

Rabu, 15 April 2009

AAL

Kamis, 26 Februari 2009

WEBSITE STM YUPPENTEK 4 CILEDUG

Akhirnya STM YUPPENTEK 4 CILEDUG meluncurkan website ,bravo tuk YUP4C

Minggu, 01 Februari 2009

SAMPAH MENUMPUK DI BUKIT GADING BALARAJA

Seperti judul di atas, sampah di Perum Bukit Gading Balaraja sangatlah menumpuk, yang menjadi korban adalah wilyah seklitarnya terutama di BLOKH tempat saya, itu kalau siang hari lalat sangat banyak,sampah bertebangan, jika malam / siang baunya sangat menyengat hidung, maka di buatlah rapat di RTX3 tentang sampah, membuahkan hasil
1.Membuat surat keberatan kepada RW.04
2.Merapikan sampah (realisasinya kemaren minggu 01 Februari 2009)

Sampah-sampah Oh Sampah-sampah oh Sampah-sampah

RTX3

Setelah sekian lama pindah ke Perum Bukit Gading Balaraja, akhir nya terbentuk juga ke RTan
, Yaitu RTX3 (13) , persiapan untuk pembentukan RT agak lama juga sekitar 1 bulanan, maklum masih sedikit penghuninya, sebelum pemilihan di bentuk dahulu panitia pemilihan, kebetulan saya jadi sekertaris, lalu memilih kandidat dari 50 KK terpilih 3 kandidat yaitu:
1. Bp. Hengki
2.Bp. Handoyo
3.Bp. Sutanto

setelah itu tibalah pemilihan (sama kok seperti pemilu), tepatnya 25 januari 2009, maka terpilihan Bp. Hengki sebagai Ketua RT X3 (agak serem ya).

Senin, 19 Januari 2009

Polri Gelar Operasi Kriminalitas Jalanan

AKARTA - Terhitung mulai 20 Januari 2009 hingga 30 hari mendatang, Kepolisian RI akan menyelenggarakan operasi yang diberi nama Operasi Kriminalitas Jalanan 2009 di seluruh wilayah Indonesia.

Kepala Bareskrim Komjen Polisi Susno Duaji menjelaskan, definisi kriminalitas jalanan adalah segala tindak kriminalitas yang terjadi di jalan raya. Menurutnya, tujuan operasi ini adalah untuk menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Jenis kejahatan bisa apa saja. Bisa perampokan, penodongan, jambret, mabuk, dan kompas. Pokoknya dengan berbagai dalih kejahatan, termasuk pencurian spion, aksesori kendaraan, dan semua bentuk pelanggaran undang-undang yang terjadi di jalan," kata dia kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2009).

Susno mengatakan, operasi ini dilaksanakan di seluruh Polda se-Indonesia. Untuk teknis pelaksanaan, Mabes Polri telah mengumpulkan jajaran Reskrim dan Reseskrimum yang terkait, agar bisa mengumumkan kepada masyarakat.

"Ekspose hari ini adalah agar masyarakat tahu dan memberikan dukungan terhadap operasi ini," kata dia.

Dia meminta agar masyarakat bisa membantu memberikan informasi kepada polisi di masing-masing wilayah kepolisian. "Beri informasi yang benar. Apabila ada polisi yang tidak menindak lanjuti laporan tersebut, akan ditindak," janji Susno.

Operasi Kriminalitas Jalanan ini tidak mengenyampingkan operasi preman yang sudah berjalan. Operasi ini merupakan tindak lanjut dari janji Kapolri dalam hal memberikan ketenangan kepada masyarakat.

Sementara Direktorat 1 Keamanan Transnasional Bareskrim Polri Brigjen Pol Badrodin Haiti menjelaskan, ada beberapa hal tentang operasi kriminalitas jalanan yang akan dimulai esok hari.

Satu, sasaran operasi yaitu semua jenis kejahatan yang terjadi di jalanan. "Bentuknya bisa macam-macam," kata dia.

Selain itu, bentuk penegakan hukum. Ketiga, frekuensi kejahatan di masing-masing daerah tidak sama. "Jadi, semua kita serahkan masing-masing kepada satuan wilayah, apakah dengan operasi khusus hasilnya bisa melebihi hasil dari kegiatan operasi preman," pungkas Badrodin. (nov)
Sumber OKEZONE.com

Rabu, 07 Januari 2009

NPWP SUDAH DI MULAI

Nah siapa yah yang belom punya NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak ) ,bersiap -siaplah anda karena sudah mulai di jalankan , karena ini penting , waktu kemaren adik saya mau memperpanjang KTP di tanya " Mbak sudah punya NPWP belom " kebetulan adik saya belum membuat , nah karena dia belum memiliki maka oleh petugas kecamatan di suruh untuk membuat terlebih dahulu .
Ayo semua buatlah NPWP cuman 1 Jam KOk .